Kesuksesan rumah tangga dibangun dengan landasan kecintaan dan kesetiaan. Namun kenyataannya banyak orang yang diam-diam mengkhianati cinta pasangannya dengan selingkuh. Rumah tangga yang telah dibangun selama bertahun-tahun, akhirnya kandas karena pasangan berselingkuh. Bagaimana mengeliminasinya?
·Bangun Komitmen Spiritual
Sebuah perbuatan akan terjadi kalau ada peluang dan kemampuan. Keduanya hanya bisa dihalangi oleh kuatnya komitmen agama. Komitmen inilah yang membuat Nabi Yusuf mampu menghindari perselingkuhan dengan Zulaikha. Nabi Yusuf benar-benar mendapatkan kesempatan langka, namun ia tidak tergoda (QS Yusuf [12]: 23). Komitmen spiritual akan membuat seseorang tunduk pada kebenaran dan mampu berakhlak mulia. Pandangan, ucapan serta pergaulannya akan senantiasa dijaga.
·Bangun Komitmen Berkeluarga
Pernikahan akan terasa dinamis, andai suami istri memiliki komitmen untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebaik mungkin. Suami berkomitmen untuk menjadi kepala rumahtangga terbaik. Begitu pun istri, berkomitmen menjadi ratu di rumahtangga. Ketika fungsi-fungsi ini tidak berjalan, maka akan lahir ketimpangan dan penyelewengan.
·Bangun Komunikasi yang Sehat
Suami istri perlu membiasakan suasana komunikasi yang enak dan musyawarah. Suasana dialogis perlu dikembangkan untuk menjaga keharmonisan, melahirkan keterbukaan, mampu mendeteksi adanya perubahan sikap, serta mengetahui keadaan pasangan.
·Selesaikan Masalah Sejak Dini
Jangan sepelekan masalah yang timbul, termasuk masalah yang kita anggap kecil. Sebab, perselingkuhan sering berawal dari masalah-masalah sepele. Maka, berhati-hatilah ketika pasangan marah-marah melihat salah satu kebiasaan kita. Atau ia mengatakan bosan. Segera cari solusi terbaik yang menguntungkan kedua belah pihak.
·Jadilah Pasangan Tepercaya dan Dibutuhkan
Setiap pasangan harus mampu memberikan service memuaskan bagi pasangannya. Sehingga ia tidak mencari kepuasan di luar rumah. Suami atau istri harus menjadi penenteram bagi pasangannya ketika didera masalah. Ia hadir, membantu dan menenteramkan, bukan malah menambah masalah.
·Bersikap Bijak dan Tepat
Sikapi dengan bijak dan tepat bila mengetahui adanya gejala-gejala peselingkuhan. Caranya: [1] Kembalikan semua masalah kepada aturan Allah dan Rasul-Nya, [2] Tiap pasangan melakukan koreksi diri dan saling mengingatkan untuk menemukan dan menilai kesalahan yang telah terjadi.
*ini ABI dan EMak Ku*
Kesuksesan rumah tangga
dibangun dengan landasan kecintaan dan kesetiaan. Namun kenyataannya
banyak orang yang diam-diam mengkhianati cinta pasangannya dengan
selingkuh. Rumah tangga yang telah dibangun selama bertahun-tahun,
akhirnya kandas karena pasangan berselingkuh. Bagaimana
mengeliminasinya?Sebuah perbuatan akan terjadi kalau ada peluang dan kemampuan. Keduanya hanya bisa dihalangi oleh kuatnya komitmen agama. Komitmen inilah yang membuat Nabi Yusuf mampu menghindari perselingkuhan dengan Zulaikha. Nabi Yusuf benar-benar mendapatkan kesempatan langka, namun ia tidak tergoda (QS Yusuf [12]: 23). Komitmen spiritual akan membuat seseorang tunduk pada kebenaran dan mampu berakhlak mulia. Pandangan, ucapan serta pergaulannya akan senantiasa dijaga.
·Bangun Komitmen Berkeluarga
Pernikahan akan terasa dinamis, andai suami istri memiliki komitmen untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebaik mungkin. Suami berkomitmen untuk menjadi kepala rumahtangga terbaik. Begitu pun istri, berkomitmen menjadi ratu di rumahtangga. Ketika fungsi-fungsi ini tidak berjalan, maka akan lahir ketimpangan dan penyelewengan.
·Bangun Komunikasi yang Sehat
Suami istri perlu membiasakan suasana komunikasi yang enak dan musyawarah. Suasana dialogis perlu dikembangkan untuk menjaga keharmonisan, melahirkan keterbukaan, mampu mendeteksi adanya perubahan sikap, serta mengetahui keadaan pasangan.
·Selesaikan Masalah Sejak Dini
Jangan sepelekan masalah yang timbul, termasuk masalah yang kita anggap kecil. Sebab, perselingkuhan sering berawal dari masalah-masalah sepele. Maka, berhati-hatilah ketika pasangan marah-marah melihat salah satu kebiasaan kita. Atau ia mengatakan bosan. Segera cari solusi terbaik yang menguntungkan kedua belah pihak.
·Jadilah Pasangan Tepercaya dan Dibutuhkan
Setiap pasangan harus mampu memberikan service memuaskan bagi pasangannya. Sehingga ia tidak mencari kepuasan di luar rumah. Suami atau istri harus menjadi penenteram bagi pasangannya ketika didera masalah. Ia hadir, membantu dan menenteramkan, bukan malah menambah masalah.
·Bersikap Bijak dan Tepat
Sikapi dengan bijak dan tepat bila mengetahui adanya gejala-gejala peselingkuhan. Caranya: [1] Kembalikan semua masalah kepada aturan Allah dan Rasul-Nya, [2] Tiap pasangan melakukan koreksi diri dan saling mengingatkan untuk menemukan dan menilai kesalahan yang telah terjadi.
*ini ABI dan EMak Ku*
·Bangun Komitmen Spiritual
Sebuah perbuatan akan terjadi kalau ada peluang dan kemampuan. Keduanya hanya bisa dihalangi oleh kuatnya komitmen agama. Komitmen inilah yang membuat Nabi Yusuf mampu menghindari perselingkuhan dengan Zulaikha. Nabi Yusuf benar-benar mendapatkan kesempatan langka, namun ia tidak tergoda (QS Yusuf [12]: 23). Komitmen spiritual akan membuat seseorang tunduk pada kebenaran dan mampu berakhlak mulia. Pandangan, ucapan serta pergaulannya akan senantiasa dijaga.
·Bangun Komitmen Berkeluarga
Pernikahan akan terasa dinamis, andai suami istri memiliki komitmen untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebaik mungkin. Suami berkomitmen untuk menjadi kepala rumahtangga terbaik. Begitu pun istri, berkomitmen menjadi ratu di rumahtangga. Ketika fungsi-fungsi ini tidak berjalan, maka akan lahir ketimpangan dan penyelewengan.
·Bangun Komunikasi yang Sehat
Suami istri perlu membiasakan suasana komunikasi yang enak dan musyawarah. Suasana dialogis perlu dikembangkan untuk menjaga keharmonisan, melahirkan keterbukaan, mampu mendeteksi adanya perubahan sikap, serta mengetahui keadaan pasangan.
·Selesaikan Masalah Sejak Dini
Jangan sepelekan masalah yang timbul, termasuk masalah yang kita anggap kecil. Sebab, perselingkuhan sering berawal dari masalah-masalah sepele. Maka, berhati-hatilah ketika pasangan marah-marah melihat salah satu kebiasaan kita. Atau ia mengatakan bosan. Segera cari solusi terbaik yang menguntungkan kedua belah pihak.
·Jadilah Pasangan Tepercaya dan Dibutuhkan
Setiap pasangan harus mampu memberikan service memuaskan bagi pasangannya. Sehingga ia tidak mencari kepuasan di luar rumah. Suami atau istri harus menjadi penenteram bagi pasangannya ketika didera masalah. Ia hadir, membantu dan menenteramkan, bukan malah menambah masalah.
·Bersikap Bijak dan Tepat
Sikapi dengan bijak dan tepat bila mengetahui adanya gejala-gejala peselingkuhan. Caranya: [1] Kembalikan semua masalah kepada aturan Allah dan Rasul-Nya, [2] Tiap pasangan melakukan koreksi diri dan saling mengingatkan untuk menemukan dan menilai kesalahan yang telah terjadi.
*ini ABI dan EMak Ku*
Kesuksesan rumah tangga
dibangun dengan landasan kecintaan dan kesetiaan. Namun kenyataannya
banyak orang yang diam-diam mengkhianati cinta pasangannya dengan
selingkuh. Rumah tangga yang telah dibangun selama bertahun-tahun,
akhirnya kandas karena pasangan berselingkuh. Bagaimana
mengeliminasinya?Sebuah perbuatan akan terjadi kalau ada peluang dan kemampuan. Keduanya hanya bisa dihalangi oleh kuatnya komitmen agama. Komitmen inilah yang membuat Nabi Yusuf mampu menghindari perselingkuhan dengan Zulaikha. Nabi Yusuf benar-benar mendapatkan kesempatan langka, namun ia tidak tergoda (QS Yusuf [12]: 23). Komitmen spiritual akan membuat seseorang tunduk pada kebenaran dan mampu berakhlak mulia. Pandangan, ucapan serta pergaulannya akan senantiasa dijaga.
·Bangun Komitmen Berkeluarga
Pernikahan akan terasa dinamis, andai suami istri memiliki komitmen untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebaik mungkin. Suami berkomitmen untuk menjadi kepala rumahtangga terbaik. Begitu pun istri, berkomitmen menjadi ratu di rumahtangga. Ketika fungsi-fungsi ini tidak berjalan, maka akan lahir ketimpangan dan penyelewengan.
·Bangun Komunikasi yang Sehat
Suami istri perlu membiasakan suasana komunikasi yang enak dan musyawarah. Suasana dialogis perlu dikembangkan untuk menjaga keharmonisan, melahirkan keterbukaan, mampu mendeteksi adanya perubahan sikap, serta mengetahui keadaan pasangan.
·Selesaikan Masalah Sejak Dini
Jangan sepelekan masalah yang timbul, termasuk masalah yang kita anggap kecil. Sebab, perselingkuhan sering berawal dari masalah-masalah sepele. Maka, berhati-hatilah ketika pasangan marah-marah melihat salah satu kebiasaan kita. Atau ia mengatakan bosan. Segera cari solusi terbaik yang menguntungkan kedua belah pihak.
·Jadilah Pasangan Tepercaya dan Dibutuhkan
Setiap pasangan harus mampu memberikan service memuaskan bagi pasangannya. Sehingga ia tidak mencari kepuasan di luar rumah. Suami atau istri harus menjadi penenteram bagi pasangannya ketika didera masalah. Ia hadir, membantu dan menenteramkan, bukan malah menambah masalah.
·Bersikap Bijak dan Tepat
Sikapi dengan bijak dan tepat bila mengetahui adanya gejala-gejala peselingkuhan. Caranya: [1] Kembalikan semua masalah kepada aturan Allah dan Rasul-Nya, [2] Tiap pasangan melakukan koreksi diri dan saling mengingatkan untuk menemukan dan menilai kesalahan yang telah terjadi.
*ini ABI dan EMak Ku*
·Bangun Komitmen Spiritual
Sebuah perbuatan akan terjadi kalau ada peluang dan kemampuan. Keduanya hanya bisa dihalangi oleh kuatnya komitmen agama. Komitmen inilah yang membuat Nabi Yusuf mampu menghindari perselingkuhan dengan Zulaikha. Nabi Yusuf benar-benar mendapatkan kesempatan langka, namun ia tidak tergoda (QS Yusuf [12]: 23). Komitmen spiritual akan membuat seseorang tunduk pada kebenaran dan mampu berakhlak mulia. Pandangan, ucapan serta pergaulannya akan senantiasa dijaga.
·Bangun Komitmen Berkeluarga
Pernikahan akan terasa dinamis, andai suami istri memiliki komitmen untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebaik mungkin. Suami berkomitmen untuk menjadi kepala rumahtangga terbaik. Begitu pun istri, berkomitmen menjadi ratu di rumahtangga. Ketika fungsi-fungsi ini tidak berjalan, maka akan lahir ketimpangan dan penyelewengan.
·Bangun Komunikasi yang Sehat
Suami istri perlu membiasakan suasana komunikasi yang enak dan musyawarah. Suasana dialogis perlu dikembangkan untuk menjaga keharmonisan, melahirkan keterbukaan, mampu mendeteksi adanya perubahan sikap, serta mengetahui keadaan pasangan.
·Selesaikan Masalah Sejak Dini
Jangan sepelekan masalah yang timbul, termasuk masalah yang kita anggap kecil. Sebab, perselingkuhan sering berawal dari masalah-masalah sepele. Maka, berhati-hatilah ketika pasangan marah-marah melihat salah satu kebiasaan kita. Atau ia mengatakan bosan. Segera cari solusi terbaik yang menguntungkan kedua belah pihak.
·Jadilah Pasangan Tepercaya dan Dibutuhkan
Setiap pasangan harus mampu memberikan service memuaskan bagi pasangannya. Sehingga ia tidak mencari kepuasan di luar rumah. Suami atau istri harus menjadi penenteram bagi pasangannya ketika didera masalah. Ia hadir, membantu dan menenteramkan, bukan malah menambah masalah.
·Bersikap Bijak dan Tepat
Sikapi dengan bijak dan tepat bila mengetahui adanya gejala-gejala peselingkuhan. Caranya: [1] Kembalikan semua masalah kepada aturan Allah dan Rasul-Nya, [2] Tiap pasangan melakukan koreksi diri dan saling mengingatkan untuk menemukan dan menilai kesalahan yang telah terjadi.
*ini ABI dan EMak Ku*
Sebuah perbuatan akan terjadi kalau ada peluang dan kemampuan. Keduanya hanya bisa dihalangi oleh kuatnya komitmen agama. Komitmen inilah yang membuat Nabi Yusuf mampu menghindari perselingkuhan dengan Zulaikha. Nabi Yusuf benar-benar mendapatkan kesempatan langka, namun ia tidak tergoda (QS Yusuf [12]: 23). Komitmen spiritual akan membuat seseorang tunduk pada kebenaran dan mampu berakhlak mulia. Pandangan, ucapan serta pergaulannya akan senantiasa dijaga.
·Bangun Komitmen Berkeluarga
Pernikahan akan terasa dinamis, andai suami istri memiliki komitmen untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebaik mungkin. Suami berkomitmen untuk menjadi kepala rumahtangga terbaik. Begitu pun istri, berkomitmen menjadi ratu di rumahtangga. Ketika fungsi-fungsi ini tidak berjalan, maka akan lahir ketimpangan dan penyelewengan.
·Bangun Komunikasi yang Sehat
Suami istri perlu membiasakan suasana komunikasi yang enak dan musyawarah. Suasana dialogis perlu dikembangkan untuk menjaga keharmonisan, melahirkan keterbukaan, mampu mendeteksi adanya perubahan sikap, serta mengetahui keadaan pasangan.
·Selesaikan Masalah Sejak Dini
Jangan sepelekan masalah yang timbul, termasuk masalah yang kita anggap kecil. Sebab, perselingkuhan sering berawal dari masalah-masalah sepele. Maka, berhati-hatilah ketika pasangan marah-marah melihat salah satu kebiasaan kita. Atau ia mengatakan bosan. Segera cari solusi terbaik yang menguntungkan kedua belah pihak.
·Jadilah Pasangan Tepercaya dan Dibutuhkan
Setiap pasangan harus mampu memberikan service memuaskan bagi pasangannya. Sehingga ia tidak mencari kepuasan di luar rumah. Suami atau istri harus menjadi penenteram bagi pasangannya ketika didera masalah. Ia hadir, membantu dan menenteramkan, bukan malah menambah masalah.
·Bersikap Bijak dan Tepat
Sikapi dengan bijak dan tepat bila mengetahui adanya gejala-gejala peselingkuhan. Caranya: [1] Kembalikan semua masalah kepada aturan Allah dan Rasul-Nya, [2] Tiap pasangan melakukan koreksi diri dan saling mengingatkan untuk menemukan dan menilai kesalahan yang telah terjadi.
*ini ABI dan EMak Ku*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar